Kemenag Logo

Siak (Inmas) - Wirid Permata merupakan wirid pengajian gabungan di Kampung Buana Bakti Kecamatan Kerinci Kanan yang biasanya dilaksanakan tiap bulan di masjid atau mushalla yang bergantian. Kampung Buana Bakti Kerinci Kanan merupakan satu kampung yang religius, dimana wirid pengajian rutin dilaksanakan. Wirid ini biasanya dilaksanakan sekali dalam satu Pekan tepatnya malam Jumat yang diadakan pada RT masing masing, namun dalam sekali waktu diadakan wirid gabungan satu kampung yang diadakan satu bulan sekali tepatnya hari Ahad diakhir bulan.

Wirid permata dilaksanakan bergabung semua takmir masjid dan mushalla serta badan pemerintahan kampung, biasanya diisi dengan pengantar dan arahan serta pengumuman oleh kepala kampung kemudian baru dilaksanakan pengajian, mulai dari pembacaan Al-Qur'an, sholawatan serta Ceramah Agama.

Menurut kepala kampung, Rio Saputra, AMd. Kep, Wirid permata gabungan ini merupakan perekat silaturahmi seluruh masyarakat kampung buana bakti, disini kita bisa memberikan pengumuman yang dirasa penting untuk disampaikan serta bisa secara langsung mendengar keluh kesah serta kebutuhan masyarakat.

KH. Muhammad Shodiq yang merupakan ulama kecamatan Kerinci yang berdomisili di Kampung Buana Bakti mengatakan bahwa Pendidikan Islam merupakan kebutuhan, karena sebagai makhluk sosial manusia dilahirkan dengan membawa potensi dapat didik dan mendidik sehingga mampu menjadi khalifah di bumi serta pendukung dan pemegang kebudayaan.

Secara strategis keberadaan Pengajian sebagai salah satu sarana dakwah dan tabligh yang Islami coraknya yang berperan sentral pada pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai dengan tuntunan ajaran Islam. Jadi peranan secara fungsional wirid pengajian adalah mengokokohkan landasan hidup manusia khususnya di bidang mental dan spritual keagamaan.

Sahrizal, S.Sos.I penyuluh Agama Islam kecamatan Kerinci Kanan mengharapkan wirid permata yang merupakan wirid gabungan masyarakat kampung buana bakti terus berjalan karena antara pemimpin dan ulama adalah tonggak yang tak bisa dipisahkan. Sahrizal mengkiaskan hubungan antara pemimpin dan ulama seperti bercocok tanam, ada waktu menyiram dan memupuk, ada pula waktu pembasmian hama. Menyiram dan memupuk merupakan bagian ulama tapi jika ada hama yang menyerang itu bagian pemimpin untuk menghambatnya. (Rz/Hd)